CABE
A. PENGERTIAN
Tanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan
rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabe
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak,
kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.
Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang
banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga
jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya
adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.
Budidaya tanaman cabe diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang
sehat serta bebas dari hama
dan penyakit . Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran
rendah ataupun di dataran tinggi.
Daerah sentral produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut,
Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung );
Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang , Banyuwangi). Sentra utama cabe
keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban, Rejanglebong, Solok, Tanah
Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam. Usahatani cabe yang berhasil
memang menjanjikan keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman
cabe diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi
kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan
teknik budidaya cabe sesuai dengan daya dukung.
B. CARA BUDIDAYA TANAMAN CABE MERAH
Adapun cara atau tehnik budidaya cabe merah adalah sebagai berikut :
a) Persiapan lahan untuk menana cabe merah keriting dan cabe rawit
1. Pengolahan Lahan cabe merah keriting dan cabe rawit
• Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2
• Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
• Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2
• Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm
• Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70
cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).
2. Benih cabe merah keriting dan cabe rawit
• Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan
Natural CS-20, CB-30
• Biji direndam dalam air hangat kemudian diperam semalam.
b) Persemaian cabe merah keriting dan cabe rawit
1. Persiapan Persemaian cabe merah
• Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau
rumbia.
• Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang
telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang . Media dimasukkan polibag
bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian cabe merah
• Biji cabe diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis
tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring
• Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk
menjaga kelembaban
3. Pengamatan Hama & Penyakit cabe merah selama persemaian
a. Penyakit cabe merah keriting dan cabe rawit
• Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang
busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara
pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur
kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram
GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.
• Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu
pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara
mengatasi seperti penyakit rebah semai.
• Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun
mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari
2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor
virus dengan BVR atau PESTONA.
b. Hama
cabe merah
• Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah
atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun.
Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.
• Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak
klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan
atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan
pada pagi atau sore hari karena hama
akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA
untuk mengurangi penyebaran.
• Hama
Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning
kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk
menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun
muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara
mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
c) Penanaman cabe merah
1. Pemilihan Bibit cabe merah
• Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
• Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)
2. Cara Tanam cabe merah
• Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.
• Plastik polibag dilepas
• Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram
3. Pengamatan Hama cabe merah
• Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi,
makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau
tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang.
Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot
dengan PESTONA atau VIREXI
• Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua )
• Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan
bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada
bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan
permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau
lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabe gundul sehingga tinggal
ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput
di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA,
VIREXI atau PESTONA.
• Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari
di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
d) Perawatan tanaman cabe merah
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau
penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.
Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl :
NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan
umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan
perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam
50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
3. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30
hr.
e) Pengamatan hama
dan penyakit cabe merah
• Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.
• Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.
• Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium,
Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering
dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran,
sebarkan GLIO
• Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada
musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak
dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang
bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan
gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena
terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.
• Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi
belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda
atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk
sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada
buah cabe busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap
berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha
• Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides),
gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk
melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah
bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam.
Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan
pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada
waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.
f) Panen dan Pasca panen cabe merah
1. Pemanenan cabe merah
• Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
• Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai
30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
2. Cara panen cabe merah
• Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
• Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
• Penyortiran dilakukan sejak di lahan
• Simpan ditempat yang teduh
Demikian cara budidaya tanaman cabe merah yang dapat anda lakukan
semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar